Indonesia, Sore Loser No More (and a gazillion of other thingies anyway)

Aptly named post, no? ^^

Ada beberapa hal yang akan dibicarakan dalam post ini, dan akan saya bagi menjadi poin-poin biar lebih gampang diikuti.



#1: Indonesia, Sore Loser No More!

Indonesia akhirnya harus merelakan diri gagal dalam percaturan Piala Asia 2007, setelah ditekuk 1-0 oleh Korea Selatan. Well, what can we say? Satu tendangan jarak jauh yang agak spekulatif dari Kim Jung-woo di menit ke-33 ternyata cukup untuk memupuskan harapan Indonesia untuk menembus babak penyisihan. Oh well, seperti yang saya pernah katakan beberapa waktu lalu, Better luck next time, Garuda Boyz!

Ditilik dari segi performa, skuad kita jelas tidak kalah dengan Korsel. Timnas jelas-jelas mampu mengimbangi skuad kelas Piala Dunia milik Korsel, dan pada akhir pertandingan tidak kebobolan lebih dari satu gol. Cukup patut mendapat pujian, apalagi negeri kita kurang mempunyai tradisi juara dalam sepakbola kelas dunia sejak menahan imbang Soviet feat. Lev Yashin dalam olimpiade ntah-kapan-pokona-mah-geus-jadul-pisan ^^ Ivan Kolev HARUS dapet audiensi pribadi dengan presiden SBY untuk dipuji (kalo perlu diperpanjang kontrak dengan biaya dari APBN ^^) atas jasa besarnya.

Selain itu, suporter Indonesia juga perlu dapat pujian karena telah bersikap lebih dewasa. Rusuh-rusuhan cuma terjadi pas sebelum pertandingan doang, itupun hanya karena penjualan tiket yang masih kurang beres tea. Sesudah pertandingan? Wah, bagus pisan lah! Ndak ada lempar-lemparan, ndak ada sweeping pemain dan warga Korea (kan lagi ‘in’ tuh, sweeping-sweeping kalo massa lagi pundung), ndak ada rusuh... banyak yang nangis juga sih (entah karena sedih, terharu, atau kalah taruhan ^^;), tapi ndak rusuh! Mantef la... sudah saatnya kita begini. Jangan kerusuhan a la Ligina terus yang diulangi... Tim dukungan kalah, gerombolan suporter bertindak. Sudah katro bin ndeso itu.

Anyway... kegagalan terhormat ini berarti kita harus menajamkan tombak lagi, dan memperbaiki berbagai hal. Lini tengah kita masih lemah, menurut beberapa komentator (dan terlihat ketika melawan Korsel). Lini belakang kita juga masih terlihat bolong-bolong. Belum lagi stamina kita yang tidak/belum sekuat para pemain timnas lain. It’s a long mountain road for the coaches, but Ivan Kolev shows that it IS possible! Go for it, Garuda Boyz!

Kemenangan besar (mungkin lebih tepatnya ‘Kekalahan terhormat’ kali ya? hihihi) ini sedikit ternoda oleh dicoretnya Zaenal Arif dari skuad karena alasan yang tidak terlalu dapat dimengerti. Masa sih ZArif (abis kalo ZA doang ingetnya ama pupuk, hehehe ^^) kabur dari penginapan sebelum hari H? Well, mungkin pundung karena jarang dimaenkan ama ki dalang Kolev, hihihi ^^



#2: Pelipper vs Hamtaro vs Alonsaurus vs Rai Koneng @ Nurburgring: Alonsaurus Wins, Rai Koneng Baffled, but Hamtaro was Going Strong

Lha, apa hubungannya Pelipper sama Hamtaro? Kenapa ada Rai Koneng, Alonsaurus, dan Nurburgring pula?

Jawabannya: saya lagi iseng ngasi panggilan buat para pembalap F1 nih ^^

Nickname “Pelipper” saya berikan kepada Felipe Massa karena nama depannya satu rima dengan nama salah satu Pokemon asal Hoenn itu. Sedangkan nickname “Hamtaro”... saya sematkan kepada Lewis Hamilton karena inisial lomba miliknya bertuliskan HAM. Alonso saya juluki Alonsaurus karena saya sedang teringat pada Allosaurus pas nulis di blog ini.

Lha, trus kenapa Raikkonen jadi Rai Koneng?

‘Rai’ berarti kepala dalam bahasa Jawa. ‘Koneng’ artinya kuning dalam bahasa Sunda. Sedangkan rambut Raikkonen sendiri berwarna coklat agak kepirang-pirangan (dan dengan sudut dan efek pencahayaan yang tepat, dapat terlihat kuning), dan kulitnya pucat khas ras Kaukasia. Cocoklah sudah, Raikkonen saya juluki “Kepala Kuning”!

Iseng? Emang. Ngawur? Apalagi ^^ *kabur dari timpukan Ambu dan Myu*

Anyways, tentang duel keempat pembalap teratas F1 di Nurburgring ini...

Berita lengkap GP Eropa Nurburgring 2007

Myu juga bakal mengupas lebih dalam tentang balapan ini di blog-nya sendiri. Pantengin aja kalo berminat.

As for my piece of the news... sang Pelipper sendiri melaju cukup kencang di kualifikasi dan menyabet grid ketiga dibelakang Rai Koneng dan Alonsaurus. Hamtaro sendiri, pada kualifikasi terakhir, menabrak pembatas ban dengan keras setelah ban kanan depannya pecah dirobek baut, dan akhirnya harus puwas dengan start di grid 10. Huhuhu :”

Balapan yang cukup ganas dan basah (hujan cukup deras sampe 2 kali bo!) ini pun kemudian diwarnai cubles-nya (cubles = tertusuk [Jawa], red.) ban Hamtaro, sehingga dia sempat tertinggal satu lap. Walaupun begitu, dia dapat merangkak naik kembali dan akhirnya finis di posisi 9. Well, apparently no points for this GP, eh? Rai Koneng memimpin lomba selama beberapa saat sebelum turun hujan pertama, namun kemudian melorot ke posisi 7 akibat insiden selip ketika hendak masuk pit untuk ganti ban. Rai Koneng sendiri harus merelakan diri pensiun dari perlombaan kali ini di lap 35 akibat masalah hidrolik. Pelipper memimpin dengan cukup sentosa dari lap 8 namun akhirnya tersalip juga oleh Alonsaurus di lap 56. Sedikit goresan saat salip-salipan itu, ditambah Pelipper yang mengeluh bannya goyang dombret setelah penggantian terakhir, membuat Alonsaurus dan Pelipper terlihat agak pundung di akhir lomba ^^;

Well, selain empat orang itu, Mark Webber juga harus dipuji karena penampilannya yang cukup mantap. Webber start dari grid 6 dan berhasil meraih podium ketiga.



#3: Kuwis

Hihi, iseng mendahului sebelum Myu posting ^^


6 ‘keanehan’ Gunz yang ga aneh-aneh amet:


1. Saya lumayan jago menari. Ngga percaya? Tanyain anak-anak HPI bandung deh, yang udah relatif sering liat saya ParaPara. Kalo masih ga percaya juga, boleh liat sendiri, hihihi ^^

2. Kematian, kekerasan, pertarungan, dan/atau darah adalah hal yang lumayan prevalen dalam fic-fic tulisan saya (baik fanfic maupun originalfic). Contoh terbarunya, di fanfic Harry Potter and The Half-Blood Princesses, saya baruuu aja membunuh Sirius Black -nyaris- tanpa alasan ^^

3. Percaya atau tidak, jaman SD dulu saya temperamental banget! Kalo lagi ngambek berat, satu-dua kelas di sekolah bisa porak-poranda karena saya obrak-abrik. Untungnya kebiasaan ini mereda setelah tanpa sengaja saya pernah melukai orang dalam keadaan marah itu. Weh, jiga de Huluk kitu euy...

4. Saya mulai demen nonton anime (dan, dengan sendirinya, dengerin J-pop) saat kelas 3 SMP. Waktu itu anime favorit aye adalah Slayers. Aneh juga memang, mengingat jaman itu (1998-1999) istilah ‘anime’ dan ‘J-pop’ nyaris tak pernah terdengar di Indonesia, tidak seperti sekarang.

5. Jaman saya masih main RO dulu, saya paling anti make bot. Menurut aye, karakter hasil bot tak punya ‘hati’ yang bisa dibanggakan. Makanya kemudian saya jadi jago level-grinding ^^;

6. Hobi yang aye rindukan sekarang adalah memancing di sungai yang bersih dan cukup banyak ikannya. Tempat seperti itu sudah sangat langka (apalagi di Jawa), mana saya udah ga punya waktu. Hue... ^^


Udahan heula ah...

diposting oleh Atai teba SAIKYOU da! @ 02.16