Identifications

Name: AB Pratomo
Netname(s): Gunbazca, Feinschmeiker
DoB: January 19th, 1985
Birthsign: Capricorn
Shio Birthsign: Rat
Native Domicile: Tebet, Jakarta, Indonesia
Current Domicile: Bandung, West Java, Indonesia

Hobbies: reading, writing, mischief, joking, naturegazing


ShoutBox

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x


BlogLinks

Miyu
Miyu -PoemBlog-

Abay
Amanda
Ambu Dian
Herda
Lily
Marie Granger
Molly
PSS
Renny
Trinie Lupin
Teh Nova
Mercury -Ex Aes-
Shaven -Ex Aes-
Al de Vina
Pupu
Sasko
7co
Yanuar
Ipeh ~Blogspot


Siaware XIV BlogLinks

Christy
Ivan YOOOOOW ^^;
Ika's Workplace


OtherLinks

The Poet Sanctuary
The Poet Sanctuary Website
Harry Potter Bandung
Harry Potter Indonesia
D.E.I.


I am...

Final Fantasy Character Test
Which Final Fantasy Character Are You?
Final Fantasy VII


Which HP Kid Are You?


Want to Get Sorted?
I'm a Ravenclaw!


rasta
I feel ya mon...

Hitter's Demography

Locations of visitors to this page

Ravenclaw Test's Leaderboard

Leaderboard
Create your own Friend Test here

Selasa, 21 Oktober 2008

The Five Greatest Stories Ever Told... versi saya

Entri asli... akhirnya.

Walaupun cuman daftar ndak jelas :P Kalo ada yang mau nerusin, silahkan aja :D


The Five Greatest Story Ever Told

Hah? Apaan nih? Bukannya kisah terhebat yang pernah diceritakan adalah kisah para nabi dan rasul Allah? Well, tentu kisah-kisah dibawah ini tidak akan bisa berkompetisi dengan mereka... well, mari kita ubah judulnya, kalau begitu :P

The Five Greatest Stories Ever Told... by Man



Udah setuju dengan judulnya? Bagus. Kita mulai dari dalam negeri. Enter:




5. Laskar Pelangi

"Jangan pernah memikirkan apa yang akan kalian terima, namun pikirkanlah apa yang bisa kalian beri..."


Standar bener awalnya :P Saya selalu sedikit skeptis dengan karya sastra angkatan baru dalam negeri (mengingat pengalaman tak enak saya dengan seri Supernova dan chicklit-chicklit picisan), buku yang satu ini ternyata berbeda. Kisahnya jujur, tak berlebihan, dan tidak mengawang-awang. Sedikit banyak, saya juga bisa menarik paralel dengan kehidupan saya (terutama di Riau dulu), dan itu nilai plus lainnya. Jangan ketinggalan membaca buku bagus ini.



So, membuka dengan yang dekat-dekat dulu, eh? Jangan salah, cerita-cerita berikutnya semuanya tidak kalah bagus dengan Laskar Pelangi, bahkan bila kalian belum membacanya. Enter...



4. Utawarerumono

"Kenapa kita menunggu di sini, Jenderal?"
"Sudahlah, percayakan pada kaisar kita."


Bila ada cerita yang nyaris tidak bisa saya tebak akhirnya... inilah dia. Kita akan mengikuti jejak langkah Hakuoro, seorang lelaki misterius dengan bakat alam dalam kepemimpinan. Ia akan mengembangkan daerah kekuasaannya dari sebuah desa menjadi negara terkuat di muka dunia Utawarerumono. Premis yang sangat biasa, bukan? Oho~ tunggu dulu sampai anda memainkan game-nya atau menonton anime-nya. Kisah penuh intrik dan plot-twist ini tidak berhenti saat Hakuoro menaklukkan kerajaan terkuat... saat itu, bahkan, cerita sebenarnya yang tak diduga-duga baru mulai menampakkan diri...



Dari sebuah cerita kecil ke epik yang menelan dunia. Mau sebesar apa lagi, sih? Mungkin tidak... enter:



3. Clannad (Kotomi's Arc)

Kalau anda menemukan koper ini
Tolong sampaikan kepada putri kami


Dalam game-game galge seperti Sentimental Graffiti, Memories Off, atau Tokimeki Memorial, selalu terdapat banyak kisah yang tidak saling terkait. Kita sebagai protagonis menggaet cewek A, sambil menangkis serangan-serangan cewek B yang cemburu serta mempertahankan diri dari cewek C yang genit... Ah, sangat tipikal (jangan tanya, saya adalah satu dari para penyandang ilmu Unlimited Galge Works :P ). Clannad sepintas tampak akan mengulangi kesalahan itu, tapi... tunggu dulu.

Salah satu busur cerita (utama, i might add) dalam Clannad berputar di sekitar Kotomi Ichinose, seorang gadis superjenius yang cukup (tidak?) beruntung untuk bertemu dengan Tomoya Okazaki, sang protagonis yang supermalas. Yang membuat busur cerita ini menjadi menyentuh adalah tak lain hubungan Kotomi dengan tokoh-tokoh 'utama' Clannad lainnya, yaitu Kyou Fujibayashi, Ryou Fujibayashi, dan Nagisa Furukawa. Hubungan Kotomi yang kuat dengan ketiga gadis tersebut tidak hanya menjadi sumber kekuatan baginya, namun juga memberikan dorongan pada Tomoya agar terus berusaha membantu Kotomi keluar dari kesedihan. Sangat inspiratif dan pasti membuat hati tergerak.

Alasan lain kenapa saya memilih cerita ini... adalah Kotomi sendiri. Ia tidak se-pasif Primula atau se-anggun Nerine. Ia tidak se-naif Milfeuille Sakuraba atau sepintar Normad. Ia tidak secantik gadis-gadis dalam Shining series (ya, saya mengakui kalo saya fans berat ilustrasi oom Tony Taka), atau mungkin seimut Yumemi Hoshino (Terdakwa: saya. Tuduhan: fans berat ilustrasi Komatsu Eeji. Vonis: BERSALAAAAAH :P). Lalu, mengapa saya menyukainya?

Tak lain dan tak bukan, adalah karena saya melihat diri saya sendiri dalam dirinya.

Kotomi adalah gadis yang luar biasa pintar, pemalu, terlepas dari pergaulan, agak sulit berkomunikasi, dan tidak terlalu peduli pada sekitar. Tanpa bermaksud menyombongkan diri, saya kurang lebih juga termasuk pemuda seperti itu saat SMP dan SMA (maksud saya, berapa orang sih yang hobinya melamun di bawah pohon petai cina di pojokan sekolah saat jam istirahat?) Well, dengan mengikuti apa yang terjadi pada Kotomi, saya menemukan apa yang bisa terjadi pada saya bertahun-tahun yang lalu. Hanya ada sedikit kesempatan untuk mengetahui bagaimana mungkin hidup kita akan berjalan seandainya kita mengambil pilihan yang dahulu kita tinggalkan, dan kesempatan itu cukup menyentuh.



Dari epik yang mengguncang dunia, kembali kepada persahabatan antara anak-anak manusia... well, nampaknya kalian sudah lihat semua yang akan saya tawarkan... tunggu dulu! Enter...



2. Planetarian

"Tolonglah, Tuhan... Jangan membagi surga menjadi dua..."


Bila ada visual novel yang bisa menjebol plot immunity saya untuk kedua kalinya, inilah dia. Dengan plot yang nyaris tidak masuk akal namun juga sangat mungkin terjadi di masa-masa seperti sekarang ini, saya awalnya cukup skeptis dengan visual novel ini. Jangan-jangan, visual novel ini hanya mengandalkan goresan ilustrasi Komatsu Eeji (yang selalu saya nantikan artwork-artworknya XD) yang manis saja. Ternyata saya salah... benar-benar salah. Kisah yang dijalin oleh planner Yuuichi Suzumoto ini ternyata sangat menyentuh. Dalam sebuah dunia yang begitu keras dan tanpa kompromi, ternyata masih ada yang bisa berlaku seperti halnya manusia...

Planetarian sendiri mengangkat kisah dunia distopik setelah sebuah perang nuklir yang menghancurkan dunia usai. Nyaris tak ada lagi yang tersisa, kecuali mesin-mesin perang yang terus memburu manusia yang sudah lelah menjalani hidup yang keras. Dalam dunia nan keras seperti itu, kedua tokoh utama kita bertemu: seorang pemburu barang berharga yang tak pernah menyebut nama, dan seorang gadis lugu yang hanya bisa bergerak bebas seminggu dalam setahun. Pertemuan yang hanya bisa diatur oleh takdir ini berlanjut dan berputar, hingga menimbulkan kesimpulan: saat manusia tak bisa berlaku seperti layaknya manusia, maka takdir akan menyadarkannya akan kodrat itu selama Kiamat Kubra belum terjadi...



Transisi yang cukup unik... cerita kecil yang terjadi dalam dunia yang epik. Sampailah kita di penghujung daftar ini. Dan anda pasti akan terkejut. Enter:



1. Kana: Little Sister

"Kana, bila Tuhan di atas sana akan mengabulkan sebuah permintaanmu, apa yang akan kauminta?"
"Aku ingin hidup..."


Jika ada karya sastra yang bisa disebut Tearjerker of The Century, saya tanpa ragu akan menunjuk game yang satu ini. Mengapa?

Dunia game adalah sebuah dunia yang tidak nyata. Kecuali sebuah game didasarkan pada kisah nyata, maka game-game yang ada biasanya akan menyoroti hal-hal yang tidak nyata, seberapapun engine sebuah game didasarkan pada hukum-hukum fisika nyata. Kana: Little Sister adalah satu dari game-game tersebut: walaupun penulisan naskahnya sangat realis, ada beberapa aspek yang mengingatkan kita (dengan cukup menyakitkan) bahwa ini adalah sebuah game.

Lantas, apa hubungan kedua alinea di atas?

Kana: Little Sister telah membuat banyak gamer di seluruh dunia menangis haru. Tidak, saya tidak bercanda. Banyak tulisan di internet yang menyebutkan bahwa gamer dari mulai remaja tanggung hingga pria dewasa menangis tersedu di depan komputer setelah memainkan game ini. Saya pun bukan pengecualian, karena inilah karya sastra pertama yang benar-benar bisa membuat saya menangis. Sebuah pencapaian yang fenomenal, mengingat biasanya para gamer (termasuk saya) tidak sedikitpun tergerak di depan game yang mengumbar kekerasan nan berdarah-darah, atau game tentang perang dunia yang menelan korban sipil yang tak terhitung.

Kana: Little Sister sendiri mengangkat kisah seorang gadis kecil bernama Kana Todo. Ia mengidap kelainan ginjal semenjak kecil dan sangat tergantung pada kakaknya, Takamichi. Takamichi sendiri sebenarnya tidak terlalu menyukai kelakuan adiknya itu, namun tetap 'menyayangi' Kana karena merasa dirinya tidak punya pilihan lain. Disitulah anda akan masuk dan menentukan hasil akhir hidup Kana... apakah ia akan meninggalkan motivasi untuk Taka, atau malah menggoreskan luka yang tak mungkin sembuh?

Walaupun Kana: Little Sister banyak mempunyai beberapa plot-hole yang menganga, penulisan naskah yang tidak begitu bagus, terjemahan yang buruk, dan adegan seks yang tidak perlu (kaget? after all, game ini mempunyai kategori Adult)... saya memaafkannya karena satu hal: efeknya terhadap pemain. Kana: Little Sister memberikan kesempatan pada para gamer yang selalu bahagia untuk merasakan sedih, dan para gamer yang tidak bahagia untuk merasakan bahwa pasti ada yang akan menyokong mereka pada saat-saat terberat mereka. Game ini membuat para gamer merasakan harapan dan kesedihan pada waktu yang sama. Game ini membuat para gamer bisa merasakan penderitaan mereka-mereka yang sedang berjuang demi nyawa mereka di rumah sakit. Game ini membuat banyak gamer, se-keras kepala apapun, kembali menjadi manusia... dan itu adalah sesuatu yang belum tentu bisa dicapai oleh novel sebesar Harry Potter atau game semahsyur Metal Gear Solid sekalipun.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda



contents by :
Rants 'r Us
(c) 2007

layout by :
-mYu-
(c) 2007